Purbalingga Kota Pabrik Knalpot

Purbalingga Kota Pabrik Knalpot

Purbalingga Kota Pabrik Knalpot – Mungkin hanya sedikit dari kalian yang mengetahui kalau purbalingga adalah kota dengan pabrikan knalpot terbanyak. Hampir setiap bengkel yang ada di Purbalingga ini pasti nya memproduksi knalpot. 1 bengkel biasanya bisa memproduksi sampai 150 knalpot. Tentunya knalpot yang dihasilkan mempunyai kulitas yang baik, karena setiap produksi nya juga ada quality yang terjaga.

Purbalingga Kota Pabrik Knalpot

info lainnya : thetasa

Ada salah satu dusun yang ada di Purbalingga, yang mayoritas adalah pekerja pembuat knalpot. Yaitu Dusun Pesayangan, Kecamatan Purbalingga Lor. Di Dusun ini kalian akan langsung di suguhkan dengan pemandangan knalpot pada setiap sudut dusun. Tentunya dusun ini termasuk dalam salah satu produsen terbesar dari knalpot yang di Kota Purbalingga ini. Bukan hanya knalpot, dusun ini juga membuat beberapa produk lagi seperti gamelan yang terbuat dari logan kuningan.

Tentunya dengan terkenalnya kota Purbalingga sebagai kota pabrik knalpot terbesar ini menjadi khas bagi kota ini. Tidak sedikit juga para pembuat knalpot ini bekerja sama dengan bengkel-bengkel besar lainnya untuk memproduksi komponen knalpot ini agar bisa mereka pasarkan. Tentunya semakin berkembangnya pasar otomotif, penjualan spare part seperti knalpot pun juga semakin naik angkat penjualannya.

Kali ini akan membahas tenang Purbalingga dan juga knalpot agar kalian bisa tau kenapa kota Purbalingga ini bisa kalian bilang pabrik raksasa knalpot.

Sejarah Dan Fakta Kota Purbalingga Sebagai Pabrik Knalpot Terbesar

Knalpot Dari Produksi Bengkel Bisa Langsung Siap di Pasarkan

Ketika ada wartawan mengunjungi rumah salah satu bengkel industri knalpot milik warga, tampak aneka knalpot dipajang. Bengkel itu membuat knalpot dengan label VRC Knalpot. Di bengkel tersebut ada beberapa pekerja sedang membuat knalpot dengan berbagai bentuk. Bengkel itu milik Budi yang pengelolaannya dibantu oleh dua orang yang masih keluarganya, yakni Hamid Rofik dan Satrio Yudho.

Menurut Hamid Rofik, di kampungnya saja ada 35 home industri yang beroperasi. Tak hanya knalpot, Pesayangan juga menghasilkan gamelan serta dandang yang dari bahan dasar drum bekas. Di usaha yang mereka rintis, VRC Knalpot mempekerjakan total 50 orang karyawan. “Dalam sehari knalpot yang mereka hasilkan kurang lebih 150 unit,” katanya kepada wartawan.

Sekitar 70% warga Pesayangan menggantungkan hidup dari dunia industri knalpot. Warga pun sangat terampil membuat knalpot. Biasanya untuk produksi mereka akan membaginya menjadi empat tahap. Pertama membuat pola di atas lempengan aluminium. Kedua, tahap pemotongan. Ketiga, membentuknya menjadi bulat atau hampir bulat. Keempat, menambahkan saringan di dalamnya.

Lantaran prospek usaha knalpot yang terus membaik. Industri rumahan knalpot Purbalingga ini pun menyebar di berbagai wilayah lain, antara lain Desa Galuh Kecamatan Bojongsari, Desa Gemuruh Kecamatan Padamara, Desa Babakan Kecamatan Kalimanah, dan Desa Kembaran Kulon Kecamatan Purbalingga yang hanya dibatasi sungai dari Dusun Pesayangan.

Namun, hingga kini Dusun Pesayangan masih menjadi sentra utama industri knalpot ini. Hasil produksi dari Purbalingga ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Dalam memasarkan produknya, mereka menggunakan media daring untuk menjangkau konsumen luar kota.

Warga juga memiliki beberapa bengkel di tepi Jalan Kiswadi untuk transaksi. Beberapa produsen pernah mendapat permintaan knalpot sebanyak 5.000 unit knalpot yang harus tercapai dalam waktu satu bulan. Namun semuanya tak menyanggupi karena kriteria knalpot yang konsumen minta terasa memberatkan. Selain itu juga karena merasa tidak mampu memenuhi karena prosesnya masih manual.

Patung Penghormatan Untuk Sultoni, Sang Pembangun Usaha Knalpot di Purbalingga

Kesuksesan warga Purbalingga menggeluti usaha knalpot tak lepas dari jasa Sultoni. Dia adalah perintis usaha knalpot. Patungnya saja dibuat untuk menghormati jasa-jasanya. Patung Sultoni ini dibangun pada tahun 2000 pada masa pemerintahan Bupati Triyono Budi Sasongko. Pada rentang waktu dua periode pemerintahannya, tahun 2000-2010, Triyono juga membuat replika knalpot mobil raksasa yang tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Replika berbahan platser ini punya berat 1,1 ton dengan panjang 12 meter dan diameter 4,8 meter.

Sebelumnya Sultoni adalah pembuat dandang berbahan dasar kuningan. Namun sayang, usahanya tak memungkinkan berlanjut. Pada masa bangkrut itu, Sultoni mendapati tantang oleh salah seorang rekannya untuk mencoba membuat knalpot. Merasa tidak memiliki kemampuan, Sultoni tidak lantas menolak. Dia justru merasa tertantang. Tawaran pembuatan knalpot itu datang pada tahun 1977. Di tahun yang sama, geliat usaha berbahan dasar logam bekas ini mulai tampak. Produk milik Sultoni ini telah mencapai pasar kota-kota besar. Dusun Pesayangan, Desa Purbalingga Lor, tempat kelahiran Sultoni kini menjadi pusat industri besar knalpot.

Dusun Pesayangan sejak tahun 1950 an memang telah terkenal sebagai pusat kerajinan logam. Bisnis knalpot Pesayangan menemui masa keemasannya pada pertengan tahun 1990-an. Sayangnya itu tak berlangsung lama. Krisis moneter tahun 1997 memperpuruk kondisi usaha ini. Sentra knalpot di Purbalingga benar-benar kolaps. Namun warga kemudian sedikit demi sedikit mencoba bangkit dan hingga sekarang terus bersinar.

Biasanya Pekerja Membuat Knalpot di Salah Satu Bengkel

Tak hanya di Dusun Pesayangan, brilio.net juga mendatangi bengkel knalpot di Dusun Grumbul Peniron Desa Galuh Kecamatan Bojongsari milik Wily Rose Dhani Abdulah. Pemilik usaha dengan merek Jeffelin Knalpot ini menuturkan, para pengrajin knalpot yang telah eksis percaya diri dengan memberikan merek sendiri pada knalpotnya, seperti Jeffelin, Java, DRC, HRS, dan lain sebagainya.

Ia menjamin kualitas knalpot produksi Purbalingga bisa diuji dan dibandingkan dengan produk lainnya. Kelebihan knalpot buatan Purbalingga adalah meningkatkan tenaga mobil serta suara knalpot yang bisa kalian atur sesuai keinginan kalian seperti suara bas, suara kering, dan lain-lain.

“Knalpot Purbalingga dibuat oleh para pengrajin yang notabene telah punya pengalaman jam kerja tinggi. Sejak tahun 1970 an. Orang-orang Purbalingga juga ada yang membuat bengkel di luar kota,” tutur alumnus Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta ini kepada wartawan.

Untuk harga knalpot dibanderol berbeda. Seperti knalpot baby burntipe dijual dengan harga Rp300.000, jenis alpino tipe S02 dijual harga Rp500.000, jenis racing Rp300.000 dan beberapa jenis lain yang dipatok harga tak jauh dari itu.